Dampak Covid-19 Terhadap Desa Wisata di Sergei
Sebelum Covid-19, Raih Laba Tahunan Rp.108.979Â 0000,
LANGKATPEDIA.COM (SERGEI) : Dampak Covid-19 yang telah mewabah, berimbas kepada peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah perdesaan.
Bumdes Buluh Duri Mandiri
Hal ini juga dialami oleh unit usaha yang dibidani Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) “Buluh Duri Mandiri “ kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai yang bergerak di unit usaha wisata desa, penyewaan alat pesta ( teratak, soundsysytem, pelaminan dan kelengkapan lainnya).
” Adanya Wabah Covid-19 menyebabkan beberapa pelanggan yg telah berencana berwisata ke Arung Jeram harus dibatalkan pemesanananya,” sebut Budiman Purba selaku ketua Bumdes Buluh Duri Mandiri (Buduma) yang mengelola wisata Arung Jeram Bahbolon.
Disebutnya lagi, covid-19 berdampak juga terhadap unit usaha penyewaan bus dan pasar Mingguan yang di kelola Bumdes Buluh Duri Mandiri.
Unit usaha jasa layanan pipanisasi air bersih pun ikut terpengaruh dengan turunnya daya beli masyarakat, dimana masyarakat meminta keringanan pembayaraan water meter air bersih.
” Bumdes harus merumahkan tenaga kerja, lebih kurang sebanyak 35 orang dari seluruh unit usaha yang ada (pemandu arung Jeram, pengelola Air Bersih, Pasar mingguan, dan pemandu wisata)”, ungkapnya.
Budiman menyampaikan sebelum pandemi covid-19, omzet Bumdes Buluh Duri Mandiri perbulannya bisa mencapai 32 juta.
Bahkan pada akhir tahun 2019, (BUMDES) Buluh Duri Mandiri meraih perolehan Laba Tahunan pada tahun 2019 sebesar Rp.108.979 0000, dari pengelolaan 4 unit usaha.
Telah memberikan Pendapatan Asli Desa (PAD) sebesar 43.591.000 , yang disampaikan dalam Musyawarah Desa.
Bumdes Madani Desa Melati II
Desa Melati II meraih prestasi sebagai nominasi desa terbaik 5 dari 126 desa terbaik se-Indonesia di bidang kemitraan.
Desa Melati II Kecamatan Perbaungan Sergei, termasuk desa yang bergerak di bidang wisata tani, juga berdampak dengan Covid-19.
Desa wisata tani mempunyai empat sport unggulan diantaranya Palungguhan Toh Joyo yang mempunyai 243 miniatur candi se-Indonesia, kelompok usaha ternak kambing etawa, usaha kelompok jeruk petik sendiri dan objek wisata Panteng Kresek
“Wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata Panteng kleset, Pelungguhan To Joyo dan penyewaan Micro Bus turun drastis, dan Kami telah merumahkan 29 orang pekerja yang mengelola wisata tani di desa Melati II”, kata Budiansyah selaku sekrtaris Bumdes Madani.
Disampaikan Tengku Fahrizal Husni Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa Serdang Bedagai. Dalam hal ini pemerintah pusat, yang digawangi oleh Kementerian Desa telah melakukan pendataan terhadap usaha desa yang dikelola Bumdes yang berdampak COVID-19 dan akan memberikan stimulus agar Bumdes bisa tetap berjalan dengan alternatif usaha dimasa wabah yang ada.
” Kebijakan dari kementerian desa untuk mendata Bumdes yang terdampak covid-19, dari data ini kementerian akan melakukan kebijakan secara nasional bagi bumdes yang berdampak”, sebut Tengku.
” Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa selaku perpanjangan kementerian desa telah melakukan pendampingan terhadap Bumdes yang terdampak, untuk datanya dikirim ke pusat,” jelasnya lagi.
Dia menginformasikan, sebagaimana di lansir Antara, adanya kebijakan Presiden Joko Widodo terkait dampak Covid-19 disektor pariwisata yang telah disampaikan Presiden saat memimpin Rapat terbatas “Mitigasi Dampak Covid-19 Terhadap Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”, melalui konferensi video, yang dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, para menteri kabinet, dan kepala lembaga lainnya di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (16/4). Adapun arahan Presiden Joko Widodo, Pertama, pastikan adanya program perlindungan sosial bagi pekerja sektor pariwisata dan sampai kepada sasaran. Kedua, arahkan re alokasi anggaran kementerian pariwisata ke program padat karya bagi para pekerja yang bergerak di bidang pariwisata. Ketiga, siapkan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar mereka bisa bertahan dan tidak melakukan PHK secara besar-besaran. (Gusm)