Sejarah

Gedung Bundar Dikota Serpihan Sejarah

Gedung Bundar Dikota Serpihan Sejarah
Dalam bingkai kebudayaan tak telepas akan perkembangan sebuah kota yang hidup masyarakat didalamnya, Seni arsitektur Bangunan dan tata ruang menjadi keunikan yang menjadikan sebuah kota memiliki nilai sejarah yang tertinggal didalamnya.

Sebagai pusat kesultanan Langkat, Kota Tanjung pura memiliki nilai sejarah dan budaya yang memiliki akar budaya melayu yang masih hidup tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat.

Sebagai Pusat Kebudayaan di Negeri Langkat dengan perpaduan seni budaya , bediri dengan Megah sebuah Gedung Kerapatan Yang merupakan peninggalan sejarah yang sekarang terbengkalai dipenuhi semak belukar yang sekarang dijadikan museum daerah, bangunan yang merupakan heritage kebanggan masyarakat melayu bagaikan terbengkalai walaupun disudut plank namanya tertera “milik Pemkab” keindahannnya seni arstitekturnya si gedung bundar tempat mahkamah kerapatan adat bermusyawah terbengkalai..

Dalam diskusi dengan beberapa teman pada tahun ini ada anggaran yang diperuntukan untuk rehab bangunan oleh dinas terkait . Juga dari warisan budaya aceh sumut tahun depan dalam diskusi ketika memberikan bantuan pengecatan masjid azizi akan memfokuskan rehab bangunan kerapatan yang merupakan warisan budaya.

Magnet Kota seakan menarik kuat dari Tanjung Pura menjadi sebuah Poros Budaya yang bergerak dengan beberapa agenda budaya yang akan dilksanakan pada tanggal 16 juli dan 27 Juli 2017 di kota serpihan Sejarah Bangunan Bundar yang menjadi kebangkitan Melayu menatap Zamannya.

Show More
Back to top button
Close
Close