Berita

Korona Belum Kelar, Kini Hantavirus Menghantui Masyarakat Dunia

LANGKATPEDIA.COM : Ditengah maraknya pencegahan pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 190 negara, kini jagat maya sedang dihebohkan dengan hanta virus.

Penyakit yang disebabkan oleh tikus ini di khawatirkan dapat mewabah seperti Covid-19. Pemberitaan hanta virus ramai setelah media lokal China, Global Times memberitakan bahwa ada pria asal Yunan tiba-tiba meninggal didalam bus saat sedang melakukan perjalanan ke Propinsi Shandong, China.

Setelah di uji dengan tes nukleus acid diketahui pria tersebut terinfeksi hantavirus. Kemudian 32 penumpang juga di uji, apakah terjadi penularan dari manusia ke manusia atau tidak.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, anggota keluarga patogen hantavirus sebagian besar disebarkan oleh tikus. “Infeksi hantavirus apa pun dapat menyebabkan penyakit hantaviruspada manusia,” kata CDC.

Setiap strain hantavirus dihubungkan dengan spesies inang dari hewan pengerat seperti tikus. Hantavirus ditularkan melalui udara. Hal ini terjadi ketika partikel virus dari urine, kotoran, dan air liur hewan bergerak di udara dan menginfeksi manusia.

Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang dapat terjangkit hantavirus jika digigit oleh hewan yang terinfeksi.

CDC juga mengatakan, seseorang dapat terinfeksi hantavirus jika dia menyentuh mulut atau hidung setelah memegang permukaan yang terkontaminasi dengan urine, kotoran, atau air liur tikus.

Ahli juga percaya, memakan makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan seseorang terinfeksi hantavirus.

Dilansir Newsweek, Selasa (24/3/2020), seseorang yang terinfeksi hantavirus jenis “Dunia Baru” yang ditemukan di Amerika dapat mengembangkan apa yang dikenal sebagai sindrom paru hantavirus (HPS).

Sedangkan jenis “Dunia Lama” yang ditemukan di Eropa dan Asia dapat memicu demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS).

Untuk pria dari China yang baru meninggal karena hantavirus, tidak diketahui apakah dia mengalami salah satu dari kondisi ini.

Penularan dari manusia ke manusia

CDC menyatakan, hantavirus di AS tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia.

Namun, penularan hantavirus dari manusia ke manusia yang langka pernah didokumentasikan di Chile dan Argentina. Hal ini terjadi pada orang yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi virus Andes.

Orang kerap terinfeksi hantavirus ketika mereka berada di daerah perdesaan, hutan, dan ladang pertanian, di mana banyak hewan pengerat yang hidup di sana.

Gejala HPS dan HFRS

Dalam kasus HPS dan HFRS gejalanya berbeda. Berikut penjelasannya:

Gejala HPS

Gejala dari sindrom paru hantavirus (HPS) yang berpotensi mematikan, termasuk kelelahan, demam, dan nyeri otot, terutama di paha, punggung, pinggul, dan kadang bahu.

Seseorang mungkin juga merasa pusing, sakit kepala, kedinginan, muntah, dan mengalami diare.

Antara empat sampai 10 hari setelah fase pertama, seseorang dapat mengalami sesak napas, batuk, dan paru-paru mungkin terisi cairan.

“Dada saya terasa seperti diikat pita ketat dan seperti ada bantal menutupi wajah saya,” kata seorang pasien yang terinfeksi HPS pernah berkata kepada CDC.

Dari mereka yang mendapatkan kondisi tersebut, 38 persen meninggal

Untuk kasus HFRS, gejala muncul dengan cepat.

Hal ini termasuk sakit punggung dan perut, sakit kepala, kedinginan, mual, dan demam.

Penglihatan mereka juga bisa kabur dan wajah mereka menjadi memerah atau meradang.

Ini dapat diikuti oleh tekanan darah rendah serta syok akut, kebocoran pembuluh darah, dan gagal ginjal akut.

Orang yang terinfeksi hantavirus yang menyebabkan HFRS, antara 1 sampai 15 persen pasien meninggal.

Sumber: Kompas.com

Tags
Show More
Back to top button
Close
Close