Sungai Ruang Hidup Orang Melayu
Babalan ( Langkatpedia.com ) Sungai sebagai alat transportasi utama masa lampau menjadi urat nadi bagi orang orang Melayu sejak dahulu hingga sekarang. Dapat dilihat dari struktur istana hingga areal perkampungan masyarakat Melayu yang berada di areal pinggiran sungai menjadi bukti yang masih dapat ditemukan di wilayah wilayah di Sumatera Timur.
Dalam Catatan J Anderson ” Mission to East Cost of Sumatera in 1823″ Saat mengunjungi wilayah pantai timur Sumatera yang berada pada kekuasaan tradisonal Melayu dimana dalam penelusurannya melalui sungai sungai di wilayah Langkat, Deli,Serdang dan Asahan, dimana sungai merupakan jalur transportasi dalam perdagangan.
Sebagai Jalur Transportasi serta dengan dibangunnya pusat pusat perniagaan menjadi ruang transaksi dagang bagi masyarakat dari Hulu berniaga hasil Alamnya berupa. gambir,gerah, damar, rotan kemiri, lada di wilayah Hilir , dan para pedagang asing menjual kain, barang pecah belah senapan, candu dan garam.
Menurut Anderson , perdagangan yang terjalin sangat baik dari orang pedalaman dimana dilangkat beberapa komoditi yang diperdagangkan orang karo berupa Kuda, Rotan, Damar, Getah dan orang karo yang telah menetap di daerah Hilir membuka kebun lada. Di Asahan Orang Pedalaman Toba melakukan perdangangan di kawasan Pesisir Asahan dengan komoditi Gaharu, Rotan dan penyediaan Tenaga Kerja.
Dalam catatannya sendiri muncul dalam sejarahnya di wilayah karo dengan nama “Pelanja Sira” yang berarti Pedagang Garam, memiliki peran penting pada perdagangan pada masa itu di tanah Karo.