Tangkahan Kisah Panjang Konservasi dan Wisata Ekoturism
Langkatpedia.com ( Stabat ) : Kawasan Wisata Tangkahan terletak di Dua Desa Di kecamatan Batang Serangan yang berbatasan Dengan Wilayah Taman Nasional Gunung Leuser di Dua Desa Yaitu Desa Sei Serdang dan Desa Namosialang yang berdasarkan Surat Keputusan Bupati Langkat Nomor 556-26/K/2021 ditetapkan Sebagai Desa Wisata. Sebagai Desa Wisata Pemeritahan Desa Sei Serdang telah Memiliki Badan Usaha Milik Desa yang telah terdaftar di kementerian Hukum dan Ham Memiliki Badan Hukum dengan nama Bumdesa Serdang Karya. Disampaikan oleh Jony Salman ketika menerima Kunjungan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Desa Kabupaten Langkat ( 30/12) menyampaikan akan mengembangkan Wisata yang dikemas dengan konsep agrowisata dan pengamatan satwa liar dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal di dusun Sumber Waras desa sei Serdang yang akan bermitra dengan Lembaga Parawisata Tangkahan dan Taman Nasional Gunung Leuser.
Pengembangan Wisata Tangkahan dengan dukungan pemerintah Daerah telah tebangun jalan yang menghubungkan Bukit Lawang dan Tangkahan yang dikenal dengan Bulangta dan akses jalan yang telah selesai pengaspalannya menuju Kawasan wisata Tangkahan. Bersama Pemerintahan Desa Sei Serdang dan Tokoh Masyarakat dalam diskusi yang dilaksanakan diharapakan Pengembangan Desa Wisata Sei Serdang dapat Memamfaatkan Potensi sumber Daya Alam dan mendorong Peningkatan ekonomi Masyarakat.
Perjalanan Panjang Tangkahan Sebagai wisata ekoturism tidak Terlepas dari Semangat Bersama dan Kepepoloran Para Pemuda yang peduli pada Lingkungan Yaitu Aktivis Konservasi Almarhum Saiful Bahri bersama Ahmad Sabri, Joni Salman , Sofian Andi tergabung dalam GARCA ( Gabungan Aksi Rimba Cinta Alam ) dalam Buku yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup berjudul Tersesat dijalan Yang benar: Seribu Hari Mengelola Leuser yang dihimpun dalam tulisan oleh wiratno yang pernah menjadi Kepala Balai Taman Nasional Gunung Leuser pada tahun 2005-2007,
Saiful mengisahkan sejarah panjang Tentang Tangkahan “ Kisah tentang Tangkahan sangat rumit untuk diceritakan. Sukar bagi saya memisahkan kenyataan yang dilihat dan juga transkrip tersembunyi yang sangat sulit dijelaskan. Kepeloporan konservasi di Tangkahan ditemukan secara alamiah dan tidak sengaja. Proses ini didahului melalui perjumpaan dengan kesalahan dan kegagalan, sebuah proses bertindak– belajar–mengambil keputusan. Sebuah rangkaian trial and error yang dipenuhi konflik baru sepanjang perjalanan tetapi berdampak positif pada jangka panjang “
Saiful Bahri Sebagai salah satu inisiator “Kongres Rakyat Pedesaan Leuser”, pada Agustus 2007, yang mampu mengumpulkan sebagian besar tokoh-tokoh pedesaan di perbatasan Leuser wilayah Sumatera Utara dalam membangun kesepahaman kesepakatan tentang masa depan Leuser dan peran masyarakat desa-desa di sekitarnya. Atas Dedikasinya Kerapatan Adat Kesulthanan Negeri Langkat dalam Anugerah Gelar Adat pada tahun 2013 yang dilaksanakan di Tanjung Pura Memberikan Penghargaan Sebagai Tokoh Pelestari Lingkungan dan Konservasi bersama beberapa Tokoh Langkat yang berkontribusi dalam kemajuan Langkat yang diberikan oleh Pemangku Adat Kesultnanan Negeri Langkat.
Semangat dan Perjuangan Melestarikan Alam dan kearifan lokal yang telah terbangun di kawasan tangkahan menjadi tugas bersama para pemangku kepentingan dan generasi kedepan seperti yang telah diperjuangkan oleh Saiful bahri yang menorehkan semagat perjuangan dikaki Gunung Leuser.
TIM